Berikut ini bocoran seting balap liar buat pemilik suzuki satria fu150
dari hku racing motorsport. Banyak yang bilang di dunia persilatan
balap liar yang keras, kapasitas mesin mesti jadi semrawut alias
gila-gilaan.
Mesin Suzuki Satria yang berkapasitas 150cc hasil dari perkawinan piston
diameter 62mm dan stroke 48,8mm dengan perbandingan kompresi 10,4 ini
harus kita rombak spesifikasi-nya jika anda memang berniat menjadi raja
jalanan.
Selanjutnya kita akan merubah spek mesin menjadi stroke 61,8mm hasil
dari stroke standar yang dinaikkan langkahnya 6,5mm dan piston 65mm
merek hispeed yang sudah ada coakan klep buat 4klep.
Kalo dihitung kapasitas mesin nya menjadi :
V = 0,785 x 65 x 65 x 61,8 = 204,9cc
kapasitas segini sudah bisa buat turun drag resmi di kelas bebek 4tak sampai dengan 200cc Mantaff…!!!
jangan lupa stroke yang naik 6,5mm ini membutuhkan paking blok bawah
aluminium setebal 4,5mm. Kemudian piston di buat dome dengan ketinggian
1mm saja lalu pangkas head sebanyak 0,5mm.
Ngomongin head pasti ngomongin klep juga… Langsung aja hajar klep standar (23-19) dengan klep ukuran 25 intake dan 21 exhaust.
Kemudian jangan lupa juga noken as di modif sehingga memiliki lift 7,8mm
dengan durasi 280 intake dan 276 exhaust. Langkah berikutnya, masih
seputaran head, jangan lupa porting in dan ex menjadi lingkaran, kan
standar nya oval… Porting dengan diameter saluran intake 28mm dan
exhaust 27mm.
Untuk pegas klep pakai standar saja karena masih cukup kuat koq.
Masalah penyaluran tenaga alias kopling dan per kopling, bisa diganti
dengan produk racing.. Pasti oke..
Pastikan juga magnet terkena bubut melingkar 1,5mm biar enteng dan
menunjang akselerasi nantinya. Berikut masalah karburator. Disini
cukup pake karbu NSR SP berdiameter 28mm, jangan besar2 karbu nya, ntar
susah cari lawan… Hheheheeeehhee… ;)
Setting pilot jet 42 dan mainjet 125. Putaran angin 1,5putaran. Lalu
untuk urusan pengapian, serahkan saja pada cdi rextor – boleh yang
adjustable atau yang programable – setting dari 15 derajad sampe 38
derajad di rpm 9000. Limiter dipatok di rpm 14000 saja sedangkan untuk
gigi rasio alias transmisi pake standar saja gak masalah
Terakhir… dan ini yang paling penting di modif balap liar ini… Kalo
sudah selesai menjalankan langkah-langkah modifikasi suzuki satria fu150
diatas, maka sekarang adalah waktunya cari duit dan Tetaplah sehat biar
bisa kebut-kebutan tiap hari… Hehehehe… :D
Fokus tetap pada modifikasi sektor otak tenaga motor 4 ketuk, yaitu
pada desain kepala silinder, noken as, konfigurasi katup, jalur
pemasukan dan pembuangan bahan-bakar, serta perbandingan kompresi. Katub
standard yang berdimensi 22 milimeter pada inlet dan 19 milimeter pada
outlet, pastinya langsung kita lengserkan, lha wong MX aja biasanya pake
katub Satria F bahkan spec 2010 mengadopsi katub yang lebih besar lagi,
masak satria F pake katub standardnya, lha nanti kalau ditengah jalan
disalip MX dikiranya Sulapan, trus setengah percaya ga percaya hehehehhe
Sebenarnya apa kurang besar sih katub standard FU? Untuk desain motor
standard itu sudah lebih dari cukup. Dengan dimensi piston berdiameter
62mm, katub inlet fu yang berdiameter 22mm itu kalau di konversi menjadi
single valve aslinya sudah sebesar 31mm. HAH?! Gede banget..?! Ga
percaya? mari kita hitung, luasan area tiap katub Fu senilai 380 mm
persegi, didapat dari perkalian konstatanta Phi dengan kuadran jari-jari
katub. Hasil itu dikalikan jumlah katub yang sebanyak 2 biji, didapat
760 mm persegi. Nah luasan ini akan kita pakai untuk mencari diameter
katub jika Fu itu memaki single valve saja, maka 760 dibagi konstanta
3,1416, hasilnya kemudian di akar kuadrat untuk mencari jari-jari katub
bayangan. Ketemu hasil akhirnya = 15,55mm itu jari-jari katubnya. Nah
kalau diameternya berarti ya 31mm toh. Bandingkan dengan tiger yang
memiliki piston 63.5mm dengan katub inlet 31.5, fu memiliki bore to
valve ratio lebih besar dibanding tiger. Tapi itu kan untuk ukuran
standard…
Kalau modifikasi ya langsung saja benamkan klep 24/21mm ke kepala
silinder Satria F, untuk mengimbangi silinder yang dijejali piston
SCORPIO. Ukuran itu sudah cukup pas seperti bawaan Scorpio yang
berdiameter klep inlet 34mm. Torsi lebih besar, disokong dari kapastitas
torak silinder yang membeludak 8mm. Nafas mesin disokong dari dimensi
katub lebih besar, alhasil bisa dibentuk ulang geometri porting yang
lebih luas.
Ditambah angkatan noken as setinggi hampir 8milimeter. Untuk
mendesain noken as satria F150 ini, kita pun meriset alat bubut noken as
yang baru, selain buka-buka lagi buku noken as, ngerpek hehehehe… Alat
yang baru dengan fitur pengunci durasi, memaksimalkan kepresisian
kinerja cam, sehingga antar 1 lobe cam dengan lobe yang lain dapat
ketemu titik phasing yang sama serta profil cam serupa. Dengan adanya
pengunci durasi ini kita jadi lebih mudah membikin kem, tinggal tetapkan
patokan yang dimau, nyalain mesin kem, tinggal merem juga jadi deh
hehehehehe…
Venturi karburator agar dapat mensupplay nafas tenaga mesin minimum
28 milimeter dengan sistem bukaan skep langsung bereaksi terhadap kabel
gas, tidak seperti karburator bawaan motor yang lemot… heheheheh ga
sporty banget.
Kemudian bagaimana mensiasati bentuk porting satria F150 yang
cenderung oval? Jangan pusing, lha wong porting Bajaj pulsar yang bentuk
kotak aja kita bisa pecahkan solusinya, apalagi ini… yeekkkk guaya…
langsung ditimpuk sandal dah kalok belagu
Pada jaman dahulu kala, saat berguru di padepokan silat, sang suhu
racing mengajarkan ilmu konversi geometri oval ke dalam bentuk bulat.
yaitu panjang + tinggi, dikali 50 %. Waktu itu saya ga percaya eh
disuruh nyopot karburator motor jupiter saya, disuruh ngukurin, trus
suruh bongkar n bersihin karburator sekalian, lalu ukur diameter tabung
skep jupiter, eh lah kok sama dengan rumusnya… nemu nang di wong iki
rumus koyo ngene, apes deh kena dikerjain suruh bersih2 karburator gara2
ga percaya wkwkwkkw
Ya sementara ini pake rumus itu dulu sampai nanti saya temukan rumus
yang lebih presisi pake sin cos tangen , kalok makin rumit kan kayaknya
lebih keren gitu hehehehe…
Akhirnya dengan patokan itu, mas wawan langsung saya komando untuk
melebarkan porting satira f sepanjang 30 milimeter dengan tinggi sebesar
26 milimeter. Didapat hasil konversi porting sebesar 28 milimeter, ya
cukupan lah untuk mengatur gas speed dan velocity satria F yang rendah
karena langkah nya pendek. kalau portingnya kebesaran justru bisa-bisa
motor jadi boyo n ngos-ngos an… Gawat tuh.
Sama halnya dalam porting exhaust suzuki satria 120 R, kalau exhaust
port ketinggian, durasi terlalu besar, rasio kompresi dinamis rendah
otomatis motor loyo, kecuali squish pada silinder head dipadatkan dan
minta bahan-bakar oktan tinggi baru mau, ya tapi kan ga cocok kalau buat
harian…
Eh kok jadi bahasin 2 tak ya ehehhehe… tapi seru juga kok modif
suzuki satria 2 tak, jadi inget masa SMA dengan desain knalpot 3V3, plus
dibenamkan piston dari motor sport RGR 150cc… karburator SP 28mm,
biuuuhhhhhh… ngeri! Tapi menyangkut masalah knalpot suzuki 2 tak ini,
dari dulu, jika tukang knalpot ente mau berkata jujur, pasti bilang
susah menemukan setelan yang pas, apalagi jika basic korekan
mengandalkan knalpot standard meski silincer sudah dibenami pipa 20
milimeter. Namun dengan perhitungan yang ada, paling tidak kita bisa
membuat desain yang ideal untuk karakter mesin tertentu. Tinggal
ketelatenan mekanik lah yang menentukan hasil akhir setingan.
Lanjut ke satria baja hitam kita, selesai desain mesin, kita cari
aksesoris pelengkap pembangkit tenaga, otak pengapian kita percayakan
REXTOR untuk menyelaraskan kurva dengan laptop. Kemudian gas buang kita
belanjakan dari produk CMS, lekukan dan dimensi pipanya menarik hati,
meski 20 lembaran uang merah harus dikorbankan pemilik motor untuk
meminang knalpot istimewa ini. PERFECTO DE ITALIANO Keren modis gaul dan bisa dibuat balap… ya Satria F150
0 komentar:
Posting Komentar